Aku gak tau mau mulai dari mana, yang jelas hanya dengan memikirkan senyum itu semua menjadi ada. Senyum indah yang menyejukkan hati, tapi juga senyum yang menggundahgulanakan hati karena egois yang tak mau dirimu untuk yang lain. Aku ingin mengungkapkan semuanya dengan kata yang terangkai indah agar rasa itu terwakili. Namun semuanya menjadi terlihat menyusahkan ketika satu dua kata terangakai tak selaras. Terakhir kali ku lukis kata cinta dalam sebuah kata tak sesulit ini, menari-nari diatas kertas putih secepat alunan pikiran yang telah terangkai. Sekarang aku butuh kata-kata itu mengalir, tanpa takut tak terbaca hati.
Seperti ribuan dandelion kecil terbang tak bersuara
Terlihat seperti kebingungan kesana kemari
Senyap terombang oleh angin sepi
Perlahan berjatuhan tak tentu arah
Sementara yang lain masih terlihat enggan terjatuh
menyisakan beberpa saja hinggap tak menyapa
perlahan tapi pasti hati tak berbohong, menerima dan membiarkan yang lain pergi menyisakan bagian terbesar untukmu. Meskipun tak pernah utuh tapi datang dengan tulus.
tak pernah indah, hanya saja itu cinta
menghampiri hati, tak bersuara lagi
saat sepi, hanya waktu yang mengendapkan
diam-diam terselip rindu, bersama sendu
hanya saja senyum, terlampau tak tertahan
satu dua menyapa, ternyata itu benar cinta
waktu lagi yang mengendapkan
kali ini lagu syahdu bercampur rindu
baru kali ini cinta tak tentu, mengalah kepada waktu
datang menyapa yang jauh hanya karena tak mengerti
meskipun sepi namun menghampiri tanpa ragu
kamulah cinta yang datang itu
merasuk datangkan hujan dan terik mentari
perlahan semuanya kau buat kabur hingga tercipta pelangi
bukan, tapi lebih indah lagi
yah, aku tak tau harus berbuat apa kalau hati sudah memilih. Maaf karena tak menyangkal dimana ada cinta pasti ada rasa untuk memiliki sepenuhnya, maaf atas egois yang selalu saja merasuk meskipun hanya sedikit saja membuat hati ini tak pernah tenang dan ikhlas, maaf aku tak mau kau memiliki cinta untuk yang lain.
Dalam ‘perahu kertas’ betapapun
mencoba untuk lari dari cinta, ketika cinta telah memilih maka ia tak
akan pernah pergi lagi. Tak perlu untuk meminta, maka cinta akan
memberikan semuanya. Sehingga dunia hanya sebuah debu dibawah telapak
kaki kita. Ketika ada cinta lain yang datang, mereka tidak serta merta
menolak. Mereka juga terjebak dalam pergelutan hati diantara banyak
cinta. Kira-kira seperti itulah cinta yang tergambarkan oleh satu kisah
diatas.
Lain lagi kalau berbicara tentang cinta pada kisah yang
lain. Begitu banyak arti cinta, begitu banyak orang yang dapat
mendeskripsikan cinta, namun tak pernah sama. Karena cinta itu adalah
masalah hati, tiap orang memiliki pengalaman masing-masing. Tapi banyak
orang yang bilang kalau cinta itu bukan masalah kata, tapi masalah hati.
Bukan untuk digambarkan tapi untuk di nikmati.
Tapi jika kau
bertanya tentang senja, kebanyakan orang akan mengatakan senja itu
indah. Jika kau bertanya tentang pelangi, kebanyakan orang akan
menyukainya. Dan jika kau Tanya tentang bintang, maka banyak orang akan
mengatakan luar biasa. Dan jika kau Tanya tentang purnama, maka banyak
orang juga akan berkata mengagumkan.
Jika kau Tanya tentang kata-kata ini
Ingatlah, tertulis indah hanya untukmu
Lebih indah dari sekedar mentari yang tenggelam
Dan jika kulihat senja itu bersamamu
Tentulah senja itu indah oleh cinta
Namun tak pernah seindah wajah itu berpadu jingga hingga terlihat hati
Jika kau Tanya berapa warna pelangi
Tentulah jariku cukup untuk menghitung
Namun jika kau Tanya berapa warna yang kau ciptakan untukku
Pikiranku tak kan mampu mengingat dan menghitung
Indah lebih lama dari pada pelangi
Yang hanya tercipta ketika hujan bertemu sang mentari
Jika kau tanyakan aku tentang bintang dan rembulan
Keduanya berpadu sempurna indahkan malam
Meskipun bintang terlihat kecil namun begitu banyak
Mengingatkan kita akan kebersamaan
Begitu juga dengan rembulan yang hanya Satu
Tapi sang purnama telah melupakan kita akan kesepian
Dan apabila kau menyuruhku memilih
Mana yang lebih indah antara senja, pelangi, bintang, dan rembulan
Aku hanya akan memilihmu
Karena tanpa semuanya, dunia tak akan pernah sempurna
Dan juga aku yang tak akan sempurna tanpamu
Maaf
karena aku telah jauh, terlalu menyayangi, terlalu mengharap, terlalu
menginginkan hati itu. Aku terlanjur suka semenjak senyum itu terlihat
untukku. Dan aku terlanjur sayang sampai saat ini.
Pernah
sekali kurasa hati tak tentu memilih yang tak pasti, menari dibawah langit biru
dan terdiam dibawah rintik hujan yang mulai membesar memikirkan senyum yang
terlanjur terlihat hati. Itulah
kamu yang membuat hati tak pernah pasti akan pilihan yang terlalu sulit untuk
terjwab bibir. Kemudian kau bawa sebagian hatiku entah kemana, merasakan
keindahan yang tak terlihat mata hingga buatku takut kau tinggalkan meskipun
sejenak saja.
Aku akan
tersesat jika kau tiba-tiba menghilang, karena aku masih menikmati tempat asing
yang terlalu indah untukku beranjak dari sana. Jangan kau hilangkan mentari itu
karena aku tak dapat melihat jika gelap. Engkaulah yang menjadi indah saat
mentari itu ada dan saat mentari itu istirahat.
Aku
hanya menginginkan sedikit saja waktumu untuk menemaniku menikmati semua ini,
karena aku ingin berbagi senyum. Tapi kalaupun kau mau membagi waktumu sebanyak
yang ku mau aku akan memelukmu sejenak agar kau merasakan degup jantung ini
berdenyut untukmu. Dan jika
kau mau memberikan semua waktumu hanya untukku, aku akan memelukmu sebanyak
yang ku mau karena aku mau kau merasakan seluruh tubuh ini senantiasa tak akan
pernah pergi karena aku pastikan tubuh ini tak akan bisa hidup tanpamu.
jika
saja waktu tak pernah bersembunyi, pastilah hanya untukmu hati ini berlabuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar