Kulihat hujan masih saja turun
Meskipun bulan-bulan telah berganti
dalam ukuran musim
Setidaknya, kemarau menggantikannya
Sehingga awan kelam tak berani
menghalangi sang mentari
Sudah lama aku tak melihatnya
Tak beranjak untuk berubah
Meninggalkan hari-hari yang
bersedih
Aku rindu akan hari-hari terik
Saat mentari tak pernah kabur untuk
menyinari bumi
Saat itu aku selalu melihat wajahmu
Tenggelam bersama senja di ufuk
barat dengan kemilau jingga
Seuntai senyum selalu menghiasi
wajah indah mu yang berpadu
Membuat sang mentari malu untuk
pergi
Apa kau ingat saat itu
Saat indah kau tersenyum untukku
Dengan pandangan lembut yang
membuatku lupa akan deru ombak
Kemudian terpecah oleh hembusan
angin
Yang membawa pesan cinta
Merasuk kedalam jiwa hingga tak
sanggup aku lupakan
Dan masih ingatkah
Saat kita duduk diantara pepohonan
yang menjulang tinggi
Sebagai saksi akan cinta
Dimana aku membisikkan kata yang
meneguhkan hati kita
Untuk waktu yang tak terbantahkan
Karena aku masih mencintaimu sampai
saat ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar