Senin, 21 Juli 2014

Aku Sudah Menjagamu


Suatu hari saat aku bersamanya, “aku berjanji akan menjagamu karena aku sangat menyayangimu dan akan selalu ada untukmu saat kau butuhkan” itulah kata-kata yang aku ucapkan padanya. Masih teringat jelas saat itu, namun aku hanya menyakitimu dan membuatku merasa menyesal dengan semuanya. Memang aku telah menjagamu, namun aku tak dapat menjagamu dari diriku sendiri. Kau pun hanya dapat menahan luka itu sendiri tanpa aku ketahui tanpa aku mengerti.

Aku salah, namun aku tak dapat terhindar dari kondisi ini. Semakin aku dekat, semakin pula aku merasa bersalah. Cintamu indah tanpa pernah kau sesali, meskipun tak selalu buatmu tersenyum. Akhirnya muncul sebuah ide yang satu-satunya yang menurutku berhasil. Jika semuanya usai, ini semua pasti akan baik-aik saja. Karena cara ini yang terbaik bagiku untuk menjaganya dari diriku sendiri. Akhirnya hal itu telah aku bulatkan dan teguhkan dalam hati, hari saat semuanya akan berubah.

Aku bertemu denganya di tempat biasa, di pantai yang dulu kita kunjungi pertama kali saat cinta dan kasih sayang itu muncul. Saat mentari itu tenggelam di wajahmu.  Dia berkata padaku, “mari bercerita apapun, dan jangan ada rahasia diantara kira lagi” saat itu aku tak tega untuk melakukannya. Sepanjang ceritanya aku tak dapat fokus, yang ada di fikiranku hanya kebaikanku dan dia ataukah terus ada di jalan yang akan membawa keburukan terutama padanya.

Akhirnya aku teguhkan hatiku untuk cinta yang telah aku tanam dari rasa ketulusan saat pertama kali perasaan itu ada, cinta suci yang selalu mengajarkan untuk kebaikan. Aku tau ini juga salah dan semuanya sudah salah. Untuk itu hari ini aku akan memperbaiki semuanya, sudahlah aku tak akan berfikir panjang lagi, ini semua sudah aku fikirkan dari dulu. Dan aku tau akan ada saat aku akan mengharap lagi. Tapi yang jelas, sekarang ini adalah yang terbaik.

Aku memutuskan semuanya untuk berakhir disini. Yah, aku tau dia sangat terluka saat itu. Aku juga merasakan hal yang sama, tangisnya semakin terdengar. Begitu juga cerita tentangku dan dia kembali teringat menyesakkanku, saat air mataku tak tertahan aku tak tega dan ingin rasanya aku cabut kata-kata itu. Namun, aku memutuskan untuk menegaskan diriku agar semuanya menjadi kesalahanku yang terakhir baginya.

Dan setelah hari itu, aku selalu merasakan rindu-rindu yang sangat menyiksa.

Akhirnya cinta tak lagi berpihak padaku, sebagian hidupku telah aku habiskan untuk menunggu dan menunggu. Terkadang diam sangat menyiksa namun bicara jua tak berarti. Semuanya sudah tak lagi sama. Aku dan kamu kini berbeda. Bahkan untuk semua rasa yang telah lalu.

Entah aku harus berharap lebih atau sebaliknya, yang jelas aku terlalu merindu untuk selalu menyimpan semuanya. Bagaimana mungkin jalan panjang itu aku lupakan, bersandar dan berjalan bersama memang tak selalu indah namun tetap bermakna. Bahkan sakit, luka, tangis, itu telah menjelma sebagai kenangan indah yang tak pernah terlupa.

Dan bagaimana dengan jalan indah yang pernah kita lalui?

Hanya ada senyum, tawa, dan kebahagiaan. Tak dapat terungkap kata-kata, hanya aku dan perasaanku yang semakin indah untuk mengingatnya menjadi butiran-butiran kenangan. Sekarang inilah yang terbaik, Tuhan punya rencana yang lebih indah untuk kita masing-masing. Inilah yang aku inginkan sejak dulu, biar tahun-tahun berlalu menenggelamkan semuanya bersama waktu dan musim. Jika semuanya tak mampu untuk membuatnya semakin indah, pastilah kita akan bertemu di suatu masa yang telah Allah persiapkan untuk kita berdua. Lebih baik, lebih suci. Lebih tulus, lebih mulia. Cukup persiapkan untuk hari itu saja atau untuk esok yang mungkin tak datang lagi.

Aku tau semuanya lama berlalu, bahkan untuk hati yang tengah terluka. Rindu ini semakin merindu. Sayang ini semakin sayang. Cinta ini semakin berkembang. Semuanya terkumpul di dasar hati, terkumpul semakin besar dan megah di istana jiwa. Biar ku simpan untuk ku ingat saja.

Demi cinta dalam kesucian dan kemuliaan
Ku tinggalkan hati yang keruh agar kembali bertuan
Meskipun tengah terluka dan merana
Namun cinta-Mu menjanjikan surga

Aku tau dunia adalah mimpi yang memperdaya
Tapi selau saja aku kerjakan dan terlena
Maka ampuni aku yang selalu saja durhaka
Karena aku manusia yang berusaha sempurna

Dalam kegelapan itu Engkau terangi
Secercah cahaya bangunkan aku dari mimpi
Maka kuasakan atas-Mu hati ini kembali
Dan selalu merindu untuk di sisi-Mu

Cukup sudah ku rasakan cinta di atas dunia yang selalu saja memperdayakan dengan berbagai kenikmatan dan kesenangan. Padahal hidup ini hanya mimpi-mimpi semu yang membawa pada kesengsaraan akhirat. Cukup juga jiwa ini aku bawa merasakan kesenangan bersama serdadu-serdadu syetan yang menyesatkan. Kini saatnya aku kembali kepada jalan-Nya karena hidup ini hanya sebentar saja. Terhitung 7 hari atau 24 jam saja. Aku tak tau sebentar saja atau esok akan kembali.

Biarlah tanah cinta ku gantikan dengan tanah surga. Mungkin saat itu kita akan bertemu kembali penuh senyum yang selalu terangkai di indahnya wajah-wajah penghuninya. Hingga saat itu tiba, mari kita bercerita tentang diri kita masing-masing. Mungkin suatu saat ada cerita yang lebih indah untuk kita bagi bersama dengan tawa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar