Suatu hari saat aku bersamanya, “aku berjanji akan menjagamu karena aku sangat menyayangimu dan akan selalu ada untukmu saat kau butuhkan” itulah kata-kata yang aku ucapkan padanya. Masih teringat jelas saat itu, namun aku hanya menyakitimu dan membuatku merasa menyesal dengan semuanya. Memang aku telah menjagamu, namun aku tak dapat menjagamu dari diriku sendiri. Kau pun hanya dapat menahan luka itu sendiri tanpa aku ketahui tanpa aku mengerti.
Aku salah, namun aku tak dapat terhindar dari kondisi ini.
Semakin aku dekat, semakin pula aku merasa bersalah. Cintamu indah tanpa pernah kau sesali,
meskipun tak selalu buatmu tersenyum. Akhirnya
muncul sebuah ide yang satu-satunya yang menurutku berhasil.
Jika semuanya usai, ini semua pasti akan
baik-aik saja. Karena cara ini yang terbaik bagiku untuk menjaganya dari diriku
sendiri. Akhirnya hal itu telah aku bulatkan dan teguhkan dalam hati, hari
saat semuanya akan berubah.
Aku bertemu denganya di tempat biasa, di pantai yang dulu kita
kunjungi pertama kali saat cinta dan kasih sayang itu muncul. Saat mentari itu tenggelam di wajahmu. Dia berkata
padaku, “mari bercerita apapun, dan jangan ada rahasia diantara kira
lagi” saat itu aku tak tega untuk melakukannya. Sepanjang ceritanya aku tak
dapat fokus, yang ada di fikiranku hanya kebaikanku dan dia
ataukah terus ada di jalan yang akan membawa keburukan terutama padanya.
Akhirnya aku teguhkan hatiku untuk cinta yang telah aku tanam dari
rasa ketulusan saat pertama kali perasaan itu ada, cinta suci yang selalu
mengajarkan untuk kebaikan. Aku tau ini
juga salah dan semuanya sudah salah. Untuk itu hari ini aku akan memperbaiki
semuanya, sudahlah aku tak akan berfikir panjang lagi, ini semua sudah aku
fikirkan dari dulu. Dan aku tau akan ada saat aku akan mengharap lagi. Tapi
yang jelas, sekarang ini adalah yang terbaik.
Aku memutuskan semuanya untuk berakhir disini. Yah, aku tau dia
sangat terluka saat itu. Aku juga merasakan hal yang sama, tangisnya semakin terdengar. Begitu juga cerita tentangku dan dia kembali teringat
menyesakkanku, saat air mataku tak tertahan aku tak tega dan ingin rasanya aku cabut kata-kata itu.
Namun, aku memutuskan untuk menegaskan
diriku agar semuanya menjadi kesalahanku yang terakhir baginya.
Dan setelah hari itu, aku selalu merasakan rindu-rindu yang
sangat menyiksa.
Akhirnya cinta tak lagi berpihak padaku, sebagian hidupku telah
aku habiskan untuk menunggu dan menunggu. Terkadang diam sangat menyiksa namun
bicara jua tak berarti. Semuanya sudah tak lagi sama. Aku dan kamu kini
berbeda. Bahkan untuk semua rasa yang telah lalu.
Entah aku harus berharap lebih atau sebaliknya, yang jelas aku
terlalu merindu untuk selalu menyimpan semuanya. Bagaimana mungkin jalan
panjang itu aku lupakan, bersandar dan berjalan bersama memang tak selalu indah
namun tetap bermakna. Bahkan sakit, luka, tangis, itu telah menjelma sebagai
kenangan indah yang tak pernah terlupa.
Dan bagaimana dengan jalan indah yang pernah kita lalui?
Hanya ada senyum, tawa, dan kebahagiaan. Tak dapat terungkap
kata-kata, hanya aku dan perasaanku yang semakin indah untuk mengingatnya
menjadi butiran-butiran kenangan. Sekarang inilah yang terbaik, Tuhan punya
rencana yang lebih indah untuk kita masing-masing. Inilah yang aku inginkan
sejak dulu, biar tahun-tahun berlalu menenggelamkan semuanya bersama waktu dan
musim. Jika semuanya tak mampu untuk membuatnya semakin indah, pastilah kita
akan bertemu di suatu masa yang telah Allah persiapkan untuk kita berdua. Lebih
baik, lebih suci. Lebih tulus, lebih mulia. Cukup persiapkan untuk hari itu
saja atau untuk esok yang mungkin tak datang lagi.
Aku tau semuanya lama berlalu, bahkan untuk hati yang tengah
terluka. Rindu ini semakin merindu. Sayang ini semakin sayang. Cinta ini
semakin berkembang. Semuanya terkumpul di dasar hati, terkumpul semakin besar
dan megah di istana jiwa. Biar ku simpan untuk ku ingat saja.
Demi
cinta dalam kesucian dan kemuliaan
Ku
tinggalkan hati yang keruh agar kembali bertuan
Meskipun
tengah terluka dan merana
Namun
cinta-Mu menjanjikan surga
Aku tau
dunia adalah mimpi yang memperdaya
Tapi
selau saja aku kerjakan dan terlena
Maka
ampuni aku yang selalu saja durhaka
Karena
aku manusia yang berusaha sempurna
Dalam
kegelapan itu Engkau terangi
Secercah
cahaya bangunkan aku dari mimpi
Maka kuasakan
atas-Mu hati ini kembali
Dan
selalu merindu untuk di sisi-Mu
Cukup sudah ku rasakan cinta di atas dunia yang selalu saja
memperdayakan dengan berbagai kenikmatan dan kesenangan. Padahal hidup ini
hanya mimpi-mimpi semu yang membawa pada kesengsaraan akhirat. Cukup juga jiwa
ini aku bawa merasakan kesenangan bersama serdadu-serdadu syetan yang
menyesatkan. Kini saatnya aku kembali kepada jalan-Nya karena hidup ini hanya
sebentar saja. Terhitung 7 hari atau 24 jam saja. Aku tak tau sebentar saja atau
esok akan kembali.
Biarlah tanah cinta ku gantikan dengan tanah surga. Mungkin saat
itu kita akan bertemu kembali penuh senyum yang selalu terangkai di indahnya
wajah-wajah penghuninya. Hingga saat itu tiba, mari kita bercerita tentang diri
kita masing-masing. Mungkin suatu saat ada cerita yang lebih indah untuk kita
bagi bersama dengan tawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar