Minggu, 29 Juni 2014

ITU CINTA



Perasaan ini tumbuh sempurna dengan kasih sayang yang begitu tulus membuatku harus mengakui bahwa hatimu layaknya seorang bidadari penghuni surga. Tak pernah rasanya perasaan ini terluka, tak pernah rasanya perasaan ini terlintas untuk marah, kesal, ataupun benci. Tulusnya kurasakan tak berhak untuk kusakiti, membuat hati ini selalu merasa bahagia. Aku merasa malu dengan semua yang ku lakukan. Maaf karena aku telah banyak membuatmu terluka.

Baru kali ini kurasa hati yang tak menuntut sebuah keegoisan, perasaan yang membuatku selalu malu untuk melukai maupun berbohong. Ku akui hatimu tidak untuk dilukai namun untuk di sayangi. Yah, aku tak dapat mendeskripsikan lagi begitu tulus cinta dan kasih sayangmu karena kata-kataku tak mampu untuk semuanya.



Bidadariku,

Cintamu kini singgah, tumbuh sempurna

Berkembang semakin indah, dan terus terpupuk tanpa lelah

Sentuhlah lebih lama perasaan ini

Agar aku terdiam tak meninggalkanmu



Menyayangimu,

Aku tak tau sampai kapan

Karen waktu itu selalu bersembunyi

Tapi kini perasaanmu telah menaungi

Tumbuh besar tanpa pernah terluka



Dirimu,

Aku tak akan pernah meninggalkannya

Hati yang membawaku melihat ketulusan

Dibawah teduhnya, aku melihat langit biru

Menghalangi terik mentari, namun bawakan senja



Ada banyak hal yang ku alami selama ini, ada begitu banyak cinta yang pernah kurasakan, ada begitu banyak kasih yang ku simpan, ada begitu banyak hati yang datang dan pergi, ada begitu banyak yang tersakiti. Namun kali ini saja egois itu tak pernah muncul padamu, perasaan tulusmu telah menghapus segalanya.

Perasaanmu membuatku harus mengakui kalau saat ini aku telah merasakan cinta yang sesungguhnya. Membuatku malu untuk melukai, membuatku malu untuk menyimpan cinta yang lain. Jujur saja saat ini ada cinta lain yang tak bisa untuk ku lepas. Aku mempunyai alasan untuk itu. Aku harus megatakan ini karena perasaan ini terasa sangat malu untuk memendamnya darimu. Maafkan aku karena telah melukaimu.


Aku tau perasaankulah yang egois untuk yang lain. Tak seharusnya aku begini, tak seharusnya aku menyimpannya dan kemudian membuatmu harus memikirkan ini dan melukai hatimu yang begitu indah. Aku mengharap sesuatu yang mungkin tak akan pernah kau terima, namun perasaan itu membuatku harus mengakui untuk kesekian kalinya bahwa aku ingin hati itu terus tumbuh sempurna bersamaku. Disini aku akan terus mencintai dan menyayangi indahmu sebagai bidadari ketulusan.


Ku harap kau tak akan pernah berubah, menjadi sinar dikala semuanya meredup. Ya, selalu kuliahat cahaya indah ketika kutengok hati itu. Hati yang penuh dengan cinta-cinta dari penghuni surga. Raga yang selalu dirindukan alam untuk menjadikannya cerah. Membuat hujan turun dengan makna bukan dengan kesedihan.

Maafkan aku,

Aku tak dapat menahannya, cintamu teramat sempurna untukku sakiti.



Atas nama cinta

Baru kali ini kulihat hati berlayar dalam ketulusan

Singgah menggugah hati disetiap doa

Menjadikan indah layaknya bidadari surga

Berlabuh dibawah naungan kesabaran



Atas nama cinta

Tak pernah sekalipun menyakiti

Menepi di tiap-tiap relung tak terisi

Kau tinggalkan secercah cahaya untuk hati

Diatas jalan-Nya kau bawakan mentari tersenyum untuk hari



Atas nama cinta

Senyum ikhlas membuai perasaan

Menawan di tiap-tiap perpaduan bibir dan mata

Secantik hati peraduan jiwa

Meneguhkan cinta diantara jejak-jejak cahaya



Aku melihat ketulusan itu dan jangan pernah merusaknya dengan sebuah amarah. Sabar adalah satu hal yang memang sangat sulit untuk dijalani, namun apapun itu tetaplah hasilnya akan berbuah sangat manis. Jangan merusak keindahan itu, jangan hitamkan cahaya itu, dan jangan merusak kecantikan itu sehingga menjadi buruk oleh sebuah benci yang kau tanamkan di hatimu. Karena bagian itu hanya patut untuk diisi dengan kebaikan.

Ya, aku adalah lelaki yang tak patut untuk kau cintai lagi, begitu besar salah yang ku tanamkan untukmu, maafkan aku atas semuanya. Setelah itu kuserahkan semuanya padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar