Rabu, 20 Agustus 2014

Dear Dinda



16-08-2014
Dear Dinda,
Aku bermimpi bertemu denganmu, tapi entah kenapa aku tak dapat berbicara denganmu. Kadang aku memikirkanmu seharian, kadang aku masih merangkai mimpi-mimpi yang entah menurutku indah untuk kita berdua.
Mungkinkah kamu juga melakukan hal yang sama atau merasakan apa yang ku rasa?
Aku tersadar dan takut tak akan pernah lagi punya kesempatan untuk mengatakan semuanya. Ternyata indah itu telah ku lihat dalam berbagai hal, tapi semuanya karena cinta. Langit, mentari, bulan, bintang, laut, ombak, gunung, awan, dan banyak hal pernah ku lihat dalam kesempatan yang berbeda tapi semuanya terlihat agak biasa dari sebelumnya.
Ada satu yang tak ada, aku tak lagi mewakili hati untuk bertualang ataupun tak lagi bercerita tentang cinta. Aku hanya berjalan melewati semuanya, berharap semuanya masih indah seperti dulu meskipun waktu telah berubah.
Aku rindu melihat langit biru, aku juga rindu melihat mentari senja, aku rindu melihat laut dengan serdadu ombaknya, dan semuanya dalam cerita cinta. Saat itu aku selalu melihat senyummu berpadu indahkan hari-hari walaupun hujan. Saat itulah aku selalu menikmati dengan takjub cerita kita berdua.

17-08-2014
Dear Dinda,
Terkadang diam itu memahami,
Memahami tentang sesuatu yang tak dapat dilakukan dan terucap bibir. Mungkin karna kosa kata yang terbatas, atau mungkin karna kata yang tak dapat mewakili semua yang terasa. Ketika semuanya sudah tak saling berpadu menemukan arti untuk dituju, ketika semua sudah tak dapat bersatu menemukan makna untuk dijalani.
Aku pergi,
Aku mencari rindu yang dapat kau pahami dalam bisu, dalam sepi, dalam sendiri. Aku tau waktu akan lama beralihnya meskipun tanpa kusadari semuanya telah berganti, meninggalkanku sendiri.

19-08-2014
Dear Dinda,
Apa km sudah rindu?
Aku sudah tak dapat menahan perasaanku, semakin hari semakin tumbuh dengan indah hingga tak dapat ku bendung lagi.
Apa km merasa sepi?
Ku harap tak pernah, mungkin saat ini kamu telah temukan cerita baru untuk kita bagi. Namun aku akan terluka jika tau hal itu, aku belum ikhlas untuk mengetahuinya. Hanya saja aku berdoa semoga Allah selalu melindungi dan menuntunmu dalam terang.
Disini aku masih sama, tak berniat untuk beranjak dari bayangmu. Kamu terlalu indah dan aku hanya mengagumi dalam ketidaksempurnaanku yang telah menyakitimu di masa yang lalu.
Dan cukup bagiku atas apa yang ku ketahui kemarin sampai saat ini untuk akhirnya aku menyayangimu seperti ini, dalam ketulusan. Jangan berikan aku cerita yang lain, karna aku bisa saja pergi, dan kamu bisa salahkan aku sesuka hati tanpa ku tau


Tidak ada komentar:

Posting Komentar