16-08-2014
Dear Dinda,
Aku bermimpi bertemu
denganmu, tapi entah kenapa aku tak dapat berbicara denganmu. Kadang aku
memikirkanmu seharian, kadang aku masih merangkai mimpi-mimpi yang entah
menurutku indah untuk kita berdua.
Mungkinkah kamu juga
melakukan hal yang sama atau merasakan apa yang ku rasa?
Aku tersadar dan takut tak
akan pernah lagi punya kesempatan untuk mengatakan semuanya. Ternyata indah itu
telah ku lihat dalam berbagai hal, tapi semuanya karena cinta. Langit, mentari,
bulan, bintang, laut, ombak, gunung, awan, dan banyak hal pernah ku lihat dalam
kesempatan yang berbeda tapi semuanya terlihat agak biasa dari sebelumnya.
Ada satu yang tak ada, aku
tak lagi mewakili hati untuk bertualang ataupun tak lagi bercerita tentang
cinta. Aku hanya berjalan melewati semuanya, berharap semuanya masih indah
seperti dulu meskipun waktu telah berubah.
Aku rindu melihat langit
biru, aku juga rindu melihat mentari senja, aku rindu melihat laut dengan
serdadu ombaknya, dan semuanya dalam cerita cinta. Saat itu aku selalu melihat
senyummu berpadu indahkan hari-hari walaupun hujan. Saat itulah aku selalu menikmati
dengan takjub cerita kita berdua.
17-08-2014
Dear Dinda,
Terkadang diam itu memahami,
Memahami tentang sesuatu yang
tak dapat dilakukan dan terucap bibir. Mungkin karna kosa kata yang terbatas,
atau mungkin karna kata yang tak dapat mewakili semua yang terasa. Ketika
semuanya sudah tak saling berpadu menemukan arti untuk dituju, ketika semua
sudah tak dapat bersatu menemukan makna untuk dijalani.
Aku pergi,
Aku mencari rindu yang dapat
kau pahami dalam bisu, dalam sepi, dalam sendiri. Aku tau waktu akan lama
beralihnya meskipun tanpa kusadari semuanya telah berganti, meninggalkanku
sendiri.
19-08-2014
Dear Dinda,
Apa km sudah rindu?
Aku sudah tak dapat menahan
perasaanku, semakin hari semakin tumbuh dengan indah hingga tak dapat ku
bendung lagi.
Apa km merasa sepi?
Ku harap tak pernah, mungkin
saat ini kamu telah temukan cerita baru untuk kita bagi. Namun aku akan terluka
jika tau hal itu, aku belum ikhlas untuk mengetahuinya. Hanya saja aku berdoa
semoga Allah selalu melindungi dan menuntunmu dalam terang.
Disini aku masih sama, tak
berniat untuk beranjak dari bayangmu. Kamu terlalu indah dan aku hanya
mengagumi dalam ketidaksempurnaanku yang telah menyakitimu di masa yang lalu.
Dan cukup bagiku atas apa
yang ku ketahui kemarin sampai saat ini untuk akhirnya aku menyayangimu seperti
ini, dalam ketulusan. Jangan berikan aku cerita yang lain, karna aku bisa saja
pergi, dan kamu bisa salahkan aku sesuka hati tanpa ku tau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar