01-04-2014
Apa aku enggan mengingat atau terlalu bisu?
Tanah
cinta perlahan berubah
Setiap
pijak kaki melangkah terhenti pada sebuah nama
Taman,
desa, kota, gunung, lembah, pantai
Setiap
inci adalah kamu
Pagi,
terik, senja, malam
Tiap
waktu adalah kamu
Langit
itu tak pernah menghilang, angin itu tak pernah diam
Ku
coba hembuskan
Tiap
nafas adalah kamu
Kemana
lagi aku harus berlari?
Bahkan
disini, rumah ini terlalu kecil untuk bersembunyi
Sementara
tanah cinta hanya setapak kaki kita
Aku
terlalu merindu, merasa dunia tak pernah tertawa lagi
Disana
kaki-kaki kita melangkah berlari, mendaki, duduk, kemudian berbaring
Entah
apa yang terjadi
Aku
tak pernah melihatnya lagi menari dibawah mentari, rembulan, bintang, ataupun
pelangi
Sudahlah,
aku akan diam saja dibawah hujan yang selalu indah
Meskipun
semakin suram
02-04-2014
Dear
Dinda,
Apa
kau ingat ketika kita duduk di tepian taman?
Perlahan
gerimis mulai turun
Lantas
kau genggam tanganku sambil berkata
“ayo
berteduh disana”
Aku
hanya diam tak bergeming kemudian tersenyum
Hujan
pun mulai membesar
Akhirnya
kita tertawa dibawah jaket lusuh yang menjadi pelindung
Namun
sebentar saja sudah tak berguna
Setelah
itu kau dan aku berdiri dan menari bersama.
Apa
kau masih akan tertawa seperti itu padaku?
Meskipun
waktu telah melupakan kita
22-05-2014
Teruntuk
hati,
Jika
birunya langit terlalu kosong untukmu,
Maka
biarkan awan-awan putih mengisinya.
Jika
cinta tak tercipta diantara pertemuan, maka biarkan pergi.
Aku
tau langit itu selalu indah, tapi aku ingin memberikan warna agar terlihat
semakin indah.
Cinta,
Aku
tau kau bosan, maka biarkan dirimu terbang
Tapi
kau tak kuasa atas itu
Aku
hanya ingin kau merasakan hembusan angin saat kau pejamkan matamu
Dan
kemudian menarilah bersama kesendirianmu,
Lalu
temuilah ombak-ombak yang pernah kita sapa, tanpa aku
Aku
tau rindu tak sempat menghampirimu, kemudian kembalilah padaku saat rindu-rindu
itu memenuhi tiap ruang hampa di hatimu
Atau
Kau
boleh pergi sesuka hati dan jangan pernah kembali
Tak
mengapa, karna aku mengerti. Cintamu terlalu suci, tak sepantasnya indahmu tuk
ku miliki
Tak
mengapa juga aku sendiri, aku tak akan mati
Karna
di dasarkan hati harapan-harapan itu masih hidup bersama mimpi
Mimpi
yang aku bangun di atas kasih dan selalu aku doakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar