Rabu, 13 Februari 2013

welcom to sembalun

Dalam sebuah tulisan yang berjudul KENANGAN MENGESANKAN MENUJU SEMBALUN, "Sungguah eksotik desain dari arsitektur Sembalun sebagai salah satu mahakarya Tuhan di atas bumi ini. Menawan, Sembalun adalah satu pemukiman yang berada tepat di lembah pegunungan Rinjani. Di segala sisi;  barat, timur, selatan dan utara, sembalun dikelilingi pegunungan-pegunungan kecil, bagai kerang yang kokoh melindungi mutiaranya. Bagiku, ini lebih indah dari tempat yang diceritakan oleh Andera Hirata didalam novelnya yang bertajuk Edensor, yang diceritakan sebagai tempat yang sungguh indah dan eksotik. Karena Sembalun tak kalah indah dengan Edensor, ia bagai mutiara yang ada di dalam kerangnya, sangat terisolasi. Butuh sekian pengeorbanan jika ingin melihat sawah-sawah sembalun yang berwarna-warni karena berbagai macam buah, syuran dan rempah-rempah ditanam disana". kutipan ini dari salah satu teman touringku yang bernama HASAN.

Ini dia tempat favoritku di Lombok, gak bosen-bosenya setiap tahun selalu kesini dengan temen-temen cuman buat penyegaran. Bahkan tiap liburan semester kami selalu menyempatkannya. kok penyegaran sih?

Setelah beraktivitas dan bergelut sekian lama dengan berbagai kegiatan yang melelahkan di dunia perkuliahan, belum lagi cuaca yang sangat terik selalu mewarnai hari-hari kami di kota Mataram. Tentu saja suasana yang damai dan menyejukkan mata sekaligus badan sangat kami perlukan.

Sembalun merupakan salah satu...(apa yah, mau bilang deretan pegunungan yang elok dengan pemandagan alam super indah, salah satu jalan pendakian ke Rinjani, atau tempat perkemahan juga boleh deh). berjarak sekiktar 2,5-3 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dengan jarak tempuh rata-rata 80 km/jam dari kota Mataram dengan rute Narmada-Kopang-Masbagik-Aikmel-Suela–Lemor–Pesugulan–Pusuk Sembalun. 

Dalam kutipannya juga mengatakan "Waktu yang kami butuhkan dari pusat Kota Mataram hingga sampai di Sembalun kira-kira selama 3 jam. Belum lagi waktu yang lumayan lama itu harus kami kalkulasikan, sepertiganya kami tempuh di jalan berhotmik tulen, sepertiganya lagi harus kami lewati dijalanan semihotmik yang menanjak ke arah badan pegunungan Rinjani dan sepertiga yang terakhir harus kami habiskan dijalanan berhotmik fiksi, dengan kondisi luka parah, berlubang sana-sini, licin dan terjal. Seperti sebuah kehidupan, jika seseorang telah berhasil melewati cobaan dalam hidupnya, maka bersiaplah untuk menyambut indahnya hasil perjuangan itu. Dan seperti itulah ibarat Sembalun. Jika kami telah berhasil melewati jalanan dibawah lembah rinjani yang begitu berbahaya dan penuh dengan resiko, maka bersiaplah selanjutnya panorama indah nan mengagumkan akan tersugukan di depan mata. Sembalun memiliki suhun dibawah 10 derajat celsius, sangat dingin. Dengan kebun-kebun strowbery-nya yang melambai-lambai pada semua orang yang datang, dengan kabut-kabutnya yang terkadang turun ingin bermain bersama, menempel-nempel sejuk dipipi kami, hingga membuat semua kaca menjadi buram".
 
Ini dia salah satu desa yang berada di sembalun, tak henti-hentinya temanku ini meluapkan inspirasinya, sebait kata yang bisa mengekspresikan atau menggambarkan tetang desa ini dari ketinggian, masih di dalam tulisannya yang sama "Waw.. amazing pemandangan Sembalun dari atas sana. Terlihat seperti sebuah pemukiman yang cukup luas dan dikelilingi perbukitan-perbukitan curam nan indah. Baru kali ini aku melihat eksotika Sembalun dari sisi yang berbeda. Awan-awan berterbangan pelan dilangit-langitnya. Bukit-bukit yang mengelilingi Sembalun tadi menjalar ke arah induk pegunungan Rinjani. Semakin dekat ke arah induk, semakin tinggi ketinggiannya. Sungguh arsitektur tingkat maha yang diciptakan Tuhan, tak mungkin manusia bisa meniru semua ini. Kamipun kemudian ternganga oleh sembalun yang ada didepan mata".

Hasan (tengah) Linda (paling kiri) Yanti I (jilbab ungu cerah) Yanti II (jilbab ungu buram) dan Yeyen (paling depan)

Ini pas lagi foto di area persawahan masyarakat disana, sembari menunggu teman-teman yang lain pergi memetik strowberi untuk kami.

Tempat ini memiliki banyak kenangan yang tak terlupakan masa dan berbagai hal kami telah lalui disini, ialah sahabat-sahabatku yang membuat itu semua menjadi lebih indah dibalik keindahan Sang Pencipta. Persahabatan yang begitu lama terjalin membuat waktu dan kondisi tak kuasa menghalangi kami meskipun sekarang telah jauh. Dengan segudang harapan yang selalu menemani detik-detik waktu, kami mengunggu kedatangan suatu masa yang telah ditentukan untuk berkumpul kembali


Hasan, ialah salah penggerak yang selalu memberikan tulisannya untuk kami. Dengan kreatifitas yang ia miliki dan kata-kata nan inidah yang ia rasakan, membuat kami selalu terkagum-kagum, dan berikut bunyi kutipan di dalam foto itu yang sengaja ia tulis untuk kami yang selalu menunggu kedatangannya adalah : “Kami sesungguhnya adalah kumpulan air dan api. Kami berjanji dibawah dinginnya suhu pegunungan dan kencangnya angin pantai di siang hari. Janji kami tertulis pada tujuh tingkatan langit, disaksikan mahluk-mahluk halus penunggu rinjani. Kami adalah persahabatan terindah yang pernah diciptakan Tuhan.”

Minggu, 10 Februari 2013

Sungkun Beach at East Lombok


Akhir Februari, menjadi perjalanan yang berbeda kali ini. Ya, bersamaan dengan adanya “ritual bau nyale” yang di adakan setiap setahun sekali ini mengambil setting tempat dari pantai Kute Lombok Tengah ke timur sampai di pantai Kaliantan Lombok Timur.
Sejarah singkatnya, perayaan ini dimulai setelah Putri Mandalike menceburkan dirinya kelaut untuk menghindari pertumpahan darah dan berjanji sebelumnya untuk kembali setiap setahun sekali. Setelah itu ia menjelma sebagai cacing laut.
Aku yang mempunyai keluarga besar di Lombok Timut, tepatnya di desa Jeroaru telah menenteng sebuah jaring yang cukup besar untuk menangkap nyale tahun ini. 

Sekali tiga uang, itulah ibarat yang aku dapatkan setelah menjajal sekian lama perjalanan dari rumah keluargaku setelah sampai di Pantai Sungkun.

 
Aku adalah seorang mahasiswa pariwisata tak hayal langsung menerjemahkan beberapa kata yang terlintas di fikiranku ketika melihat mentari yang sebentar lagi akan tenggelam. Kami disambut merahnya langit senja yang sedang mencoba beristirahat jauh di depan mata. Air laut riak-riak mulai berubah menjingga, menandakan mentari akan berpamitan dengan sang laut.






Hamparan pasir putih diam-diam memanjakan kaki yang takjub melangkah kearah pantai yang sesekali menderu. Di sebelah kiri kulihat sebuah pulau kecil mirip penyu yang sedah mengapung telah menanti kedatanganku. Owh hai penyu, kamu diam disitu dulu. Biarkan aku menikmati indahnya sarangmu disini. Sungguh takjub ketika pelajarana-pelajaranku di kampus mulai berbicara sendiri melihat semua ini. 
 

 


Ini dia salah satu tempat perayaan "bau nyale" yang diadakan oleh orang Lombok setiap tahunnya, berada di daerah Lombok Timur, dekat dengan Teluk Ekas dan Bersebelahan dengan pantai Surga.
Pantai yang indah dengan butiran pasir yang menyerupai merica putih, dan sangat halus. laut yang sulit di prediksi dengan ketinggian air mencapai beberapa meter dan cocok untuk berselancar pada waktu siang hari samapai sorenya. namun saat menjelang magrib, airnya surut sampai karang yang agak jauh dari bibir pantai terlihat. menjelang pukul 10 malam, air kembali naik sama seperti siang hari. tapi wktu pagi menjelang subuh sampai pukul 9 pagi airnya sudah sangat jauh meniggalkan daratan. Tidak menyesal waktu itu saya dan keluarga saya, berikut teman-teman saya yang ikut kesini untuk pertama kalinya. disambut dengan indahnya pantai in dari kejauhan. sungguh pengalaman yang menarik dan tidak terlupakan.



Rabu, 06 Februari 2013

info pembangunan lombok


Mataram, 12/5 (ANTARA) - Pemprov Nusa Tenggara Barat membuka rekening khusus untuk penggalangan dana pembangunan Islamic Centre di Bank NTB guna menghimpun sumbangan dari seluruh masyarakat di daerah ini dan para dermawan yang ingin beramal.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemprov NTB Lalu Mumammad Faozal kepada wartawan di Mataram, Rabu, mengatakan nomor rekening yang dibuka Pemprov untuk penggalangan dana pembangunan Islamic Centre di Bank NTB adalah 001.21.55555.55.5, ini merupakan rekening induk untuk penggalangan dana tersebut.

"Masyarakat dan para dermawan yang ingin menyumbang untuk pembangunan 'Islamic Center' tersebut bisa mentransfer dana ke nomor rekening di Bank NTB tersebut, sumber dana pembangunan diharapkan dari masyarakat dan para donatur negara-negara Islam," ujarnya.

Ia mengatakan pembangunan "Islamic Center" di Provinsi NTB bertujuan menyatukan visi Islam di daerah ini dan menyatukan koordinasi antara beberapa masjid dan pondok pesantren.

Faozal mengatakan manajemen "Islamic Center" meliputi tempat ibadah, tempat kajian dan pengembangan agama Islam, pengembangan budaya Islam, pengembangan wisata religi dan pengembangan perekonomian Islami.

Terkait dengan pembangunan "Islamic Center" tersebut telah dibentuk panitia melalui Surat Keputusan Gubernur NTB nomor 318 tahun 2010 tentang pembentukan panitia panitia penggalangan dana partisipasi masyarakat untuk pembangunan "Islamic Center".

Kepanitian penggalangan dana pembangunan "Islamic Center" tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari Gubernur TGH M Zainul Majdi, Wakil Gubernur Badrul Munir, seluruh mantan gubernur, bupati, wali kota, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Sejumlah mantan Gubernur NTB seperti H Warsito, H Harun Al Rasyid, H Lalu Serinata, dan mantan Wakil Gubernur H Lalu Azhar serta seluruh mantan sekretaris daerah dan bupati/wali kota masuk dalam kepanitiaan penggalangan dana pembangunan 'Islamic Center'," ujarnya.

Pembangunan "Islamic Center' yang terdiri atas masjid "Islamic Center" meliputi bangunan utama masjid dan auditorium, menara (minaret) setinggi 99 meter, plaza dan kolam air mancur serta fasilitas lainnya.

Selain itu bangunan fasilitas pendidikan, gedung TK, SD, SMP dan SMA serta renovasi masjid raya At-Taqwa untuk dijadikan pusat kajian Islam, perpustakaan dan museum Islam.


NTB – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan telah meminta agar PT. Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dapat memulai aktifitas pembangunan di Kawasan Wisata Mandalika Resort, Kuta, Lombok Tengah (Loteng).
PT. BTDC diminta untuk mengawali pembangunan hotel bintang 3 dengan jumlah kamar 100 unit. Pembangunan itu sebagai wujud komitment PT. BTDC dalam menjadikan Mandalika Resort sebagai kawasan pariwisata berkelas dunia.
BTDC ini tidak pernah membangun hotel, tetapi hanya menjadi perantara. Nah, waktu pertemuan dengan Menteri BUMN bulan Oktober lalu, BTDC diminta untuk membangun hotel. Ini sebagai pancingan lah, agar para investor mau berinvestasi di sana. Jadi, ini adalah kali pertama nantinya BTDC memiliki hotel,”kata Ketua Panitia Khusus (Pansus) Percepatan Pembangunan Kawasan Mandalika Resort DPRD NTB, Ir. Misbach Mulyadi, kepada wartawan, di Mataram, Rabu (5/12).
Ia mengungkapkan dari Pansus sendiri meminta agar BTDC ini segera membangun Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) berkelas International. STP ini haruslah yang terbaik di Indonesia, karena dari tenaga pengajar dan lain sebagainya, NTB sudah memilikinya. Pembangunan STP ini dinilai sangat penting, dalam upaya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) local yang nantinya dapat bekerja di sana. Karena akan ada banyak hotel berbintang, dan fasilitas pariwisata lainnya yang akan dibangun nantinya.
Terkait masalah pembebasan lahan lanjut Misbach, hal itulah yang membuat pembangunan Mandalika Resort tertunda. Karena, salah satu investor nasional, yakni MNC Group sudah siap akan membangun perhotelan di sana, tetapi lahan seluas 90 hektar masih belum dibebaskan. Dalam hal ini, perlu adanya langkah cepat dari Pemerintah provinsi, Kabupaten Loteng, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan BTDC. Karena, pembebasan lahan itu menggunakan system jual beli yang saling menguntungkan antara BTDC dengan pemilik tanah.

Progres fisik pembangunan Bendungan Pandanduri di NTB hingga perengahan Desember 2012 telah mencapai sekitar 40%. Sehingga, optimis pekerjaan pembangunan bendungan tersebut siap dimanfaatkan pada 2013 mendatang. Demikian disampaikan Kepala Balai Wilayah Sungai  Nusa Tenggara I Marsono, Senin (17/12) di Lombok saat mendampingi tinjauan Wamen PU Hermanto Dardak ke lokasi.  
Pembangunan bendungan yang terletak di Kabupaten Lombok Timur - NTB saat ini adalah pembangunan bendungan tahap kedua.  Tahap pertama membangun terowongan pengelak dan selesai tahun 2011. Pekerjaan tahap II yakni pembangunan bendungan utama (maindam), bendungan pengelak (coverdam), bendungan penutup (sadeldam), pelimpah (spillway) dan bangunan pelengkap lainnya.
Pola anggaran pembangunan Bendungan Pandanduri menggunakan tahun jamak (multi years contract) selama tiga tahun yakni 2012 – 2014. Pembangunannya merupakan rencana pengembangan secara terpadu mengatasi kekeringan air di Pulau Lombok melalui system suplesi High Level Divertion (HLD). 
Bendungan  Pandanduri merupakan salah satu konsep mempertahankan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu lumbung padi nasional. Selain itu juga mengatasi bencana kekeringan dan rawan kekurangan air baku di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan,serta mendorong ekonomi pedesaan dengan meningkatkan usaha pertanian dan perdagangan.
Dengan dibangunnya infrastruktur tersebut akan bermanfaat terhadap penyediaan air bagi lahan irigasi yang secara kontinyu mengairi sawah seluas 5.168 Ha. Pada sistem Sungai Palung (DI.Pandanduri 2.511 Ha dan DI. Suwangi 2.657 Ha). Infrastruktur tersebut juga akan mengurangi debit banjir di sungai bagian hilir bendungan dari debit puncak 1.517,94 m3/det untuk debit banjir PMF menjadi 1.170 m3/det,debit yang keluar dari spillway.
Irigasi juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar bendungan melalui pengembangan perikanan air tawar. Serta sebagai pendukung  pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Lombok Timur dan terbukanya lapangan kerja baru dibidang pariwisata bagi masyarakat di sekitar bendungan.